"Papa, papi, aku seneng kok. Aku gak apa-apa. Dunia jadi lebih gelap bukan berarti aku gak bakalan nemu cahaya kan? Aku bisa ngelukis pandanganku sendiri."


Alamanda Bunga Accasia


Percayakah kau jika aku berkata bahwa aku adalah seorang penjelajah waktu? Ya ini aku, ada di hadapanmu saat ini.

Keren ya? 2021 ini aku sudah menjelajah banyak waktu. Ah, sayangnya semua itu ada batasnya, aku hanya bisa sampai ke tahun kelahiranku 1999 itu pun hanya sebatas ruang dimensi sempit tak sampai berkeliling. Tapi kalau kau tanya bagaimana aku kembali ke tahun 2010 hingga 2015 maka aku akan dengan senang membahasnya, itu tahun emas ku. Tahun kejayaan yang aku yakin bahwa 2021 ku ini akan lebih baik dari tahun itu.

Kau penasaran bagaimana aku menjelajah? wah, sayangnya ini rahasia karena aku tak bisa memberikan caraku sembarangan hehe.

Hey, kau meragukanku? Aku benar-benar penjelajah waktu, aku bisa pergi ke waktu mana saja yang pernah ku singgahi. Jejak itu berbekas kan? Kujadikan jejak itu sebagai peta untukku berpetualang.
Baiklah-baiklah, sepertinya aku sudah cukup membual toh tak akan ada yang percaya padaku hehe. Kredibilitasku dipertanyakan ya?

'hey kau itu sudah buta kenapa malah jadi gila?' huh, tidak-tidak. Mungkin aku sudah mendengar ucapan itu berkali-kali tapi apa tidak bosan mengingatkanku dengan kebutaanku terus-menerus. Sabar teman, aku tau aku buta!

Hehe benar, aku bukanlah penjelajah waktu betulan. Aku hanya gadis biasa yang kebetulan kehilangan penglihatanku sehingga aku senang kembali mengenang masalalu, miris ya? Jangan kasihani aku, aku bukan penderita penyakit berat. Ini tidak seperti aku akan kehilangan nyawaku besok atau lusa, aku masih akan hidup seribu tahun lagi!

Pernah tidak kamu merasakan bahwa mimpimu sudah dekat? seperti hangatnya mentari menerpa wajahmu di pagi hari namun lama kelamaan sinarnya semakin terang hingga kau memejamkan mata dan gelap mendominasi, kau berpikir hal itu hanya sementara namun ternyata bertahan selamanya. Ya, aku buta permanen. Aku tidak tahu kapan bisa mendapat donor kornea yang cocok buatku.

Selalu dalam ruang gelap bukan berarti tak bisa melihat cahaya terang kan? Aku mulai terbiasa.

Oh ya, bagaimana aku menjelajah waktu? Aku senang mendengar lagu-lagu yang ku senangi pada tahun itu, aku senang mendengarkan film yang aku sukai pada tahun itu, semua itu membawaku seakan-akan aku mundur kebelakang, kembali pada masa-masa aku bahagia. Lagu, film dan buku benar-benar seolah menjadi bookmark perjalanan hidupku.

Buku iya buku, aku suka membaca buku mulai dari biografi, resep masakan, ensiklopedia hingga novel romansa. Sayangnya sekarang aku kehilangan kebiasan itu. Hah...andaikan aku bisa menemukan seseorang yang mau membacakan buku untukku.

Hey kamu, sepertinya kamu cocok! Kamu mau membacakan sebuah buku untukku?

Teman & Keluarga

Melbourne, 2015

Papi & Papa


Accasia merupakan anak angkat dari sepasang suami homosexual, mereka mengadopsi Accasia sewaktu baru berumur 20 hari. Pasangan ini mencintai Accasia sudah seperti anaknya sendiri, mereka memberi nama Alamanda Bunga Accasia yang berarti anak perempuan cantik yang tangguh, berharap Accasia mampu jadi wanita yang kuat ketika beranjak dewasa.